Sahabatku...
Dia lah Allah yang telah mengutus seorang rasul untuk menyampaikan risalah kebenaran,
Dia Allah yang menggenggam setiap jiwa orang-orang yang hidup,
Dia lah Allah penentu segala aktivitas kehidupan,
Dia lah Allah yang selalu memberikan beragam kenikmatan,
Marilahlah semuanya kita syukuri, sebab dengan hanya dengan bersyukur kepada Allah lah. Kita akan mendapatkan bimbingan, kita akan mendapatkan petunjuk hidayah didalam hati kita.
Dan syukur kepada Allah adalah keharusan seorang hamba, dan yang patut kita syukuri lebih dari segalanya adalah ketika Allah menancapkan keimanan yang kuat di dalam hati kita, sebab iman kepada Allah adalah nikmat yang agung. Yang di anugrahkan oleh Allah kepada orang-orang yang dikehendaki, dan dijauhkan Allah dari orang-orang yang Dia kehendaki.
Sahabatku
Kenikmtan mana lagi yang dapat kita rasakan yang dapat mengubah kehidupan, dan mampu membentengi dari berbagai macam kejahatan dan dosa, dia adalah keimanan. Kekuatan keyakinan akan memberikan rasa percaya diri kepada setiap manusia, kekuatan keyakinan akan senantiasa menjadikan tameng agar ia tidak melakukan berbagai hal yang tidak dikehendaki Allah, dan lebih penting adalah bahwa keimanan akan selalu melahirkan rasa aman bagi siapa saja yang memilikinya. Inilah indahnya iman dan begitulah kehendak Allah kepada setiap insan.
Marilah sahabat
sebagai konsekuensi dari keimanan kita kepada Allah, maka yang pertama yang harus kita lakukan adalah mensyukuri segala kenikmatan yang dibei olehNya, yang kedua adalah tidak mengkufuri segala apa yang diberikanNya kepada kita, dan yang ketiga adalah lakukan berbagai aktivitas kehidupan dengan senantiasa meorientasikan hidup ini terkait dengan keharusan kita kepadaNya, insya Allah kita akan dapat memetik buah dari rasa syukur kita kepada Allah, kita akan dapat memetik buah dengan senantiasa mentauhidkan Allah, kita akan memetik buah dari kesadaran kita beribadah kepada Allah
Sahabat
bergantunglah kepada Allah, sebab Dia lah tempat bergantung, jangan biarkan hati kita bergantung kepada selain Allah, sebab sesutu selain Allah tak akan pernah bisa memberikan kekuatan, Tak akan pernah bisa memberikan apapun yang kita minta, terlebih ketika kita bergantung kepada manusia, manusia tak pernah memiliki kekutan apa apa kalau lah Allah tidak pernah memberikan kekuatan kepadanya.
Sahabat
salah satu bagian keimanan yang benar adalah bahwa hati selalu bergantung kepada yang menciptakan hati, maka seorang hamba yang selalu bergantung kepada Allah, mencintai Allah, mengagungkan dan membutuhkan Allah,merendahkan diri kita dan meletakkan kesadaran bahwa kita adalah lemah, meletakkan kesadaran bahwa kita tak punya kuasa apa-apa.
Inilah satu dari sekian banyak tanda keimanan yang benar di dalam diri, bahkan orang-orang yang telah beriman kepada Allah dengan khusyuk dengan tawadhu dia hanya bisa hidup dengan Allah dan kepada Allah bukan dengan dirinya yang lemah dan yang tak punya kekuasaan apa-apa.
Begitu indah apa yang diungkapkan ibnu Qoyyim, beliau pernah mengatakan bahwa hati yang sehat ini selalu mengajak pemiliknya hingga ia kembali kepada Tuhannya, khusyuk kepadaNya, bergantung kepadaNya, seperti bergantungnya orang yang terjepit yang tidak ada kehidupan, keselamatan, keberuntungan, kenikmatan dan kegembiraan, kecuali hanya dengan ridoNya mendekatkan dan bercengkrama denganNya
Dengan Allah ia merasa tenang, kepada Allah ia merasa tentram dan berlindung dan kepada Allah dia bergembira dan kepada Allah ia bergantung, inilah sahabat yang dapat menenangkan hati, yang dapat menghilangkan penat diri, insya Allah kita coba meluruskan pandangan kita yang keliru terkait dengan tugas kita sebagai hamba Allah, luruskanlah iman kita, murnikanlah iman kita, mungkin sudah lama terkotori oleh kesyirikan dan dosa, murnikan keimanan kita dengan tauhid, luruskan niat hidup kita dengan keikhlasan, dan cobalah untuk senantiasa bermuhasabah di setiap kesempatan, insya Allah sahabat kita akan mampu menemukan jalan hidup kita, kita akan menemukan kesadaran di dalam hati kita.
Insya Allah.
(Untuk Aktivis Dakwah Kampus FIK, dalam surat cinta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar