Demam piala dunia menular dan meresap ke seluruh penjuru dunia, semua orang bersuka cita menyambut pesta bola empat tahunan dan pasti sudah memiliki tim andalan yang akan didukung dan terus diikuti perkembangannya.
Di Indonesia demam piala dunia tak kalah serunya, kebanyakan warga indonesia sangat antusias menyambut pesta akbar itu. Baju-baju bola laris dijual dipasar yang merupakan lahan keuntungan untuk meraup rezeki oleh para pedagang. Nonton barengpun diadakan di mana-mana, stasiun televisi yang merupakan media utama piala dunia sehingga sampai di hadapan maniak bola membuat berbagai program atau kuis-kuis piala dunia yang menarik dengan mengumbarkan hadiah kepada para penonton untuk meraup untung yang sebesar-besarnya, luar biasa pengaruh piala dunia. Begitu juga pada saat sudah mendekati final piala dunia jutaan orang semakin luar biasa mengikuti perkembangannya.
Ada dua hal menarik yang terjadi di piala dunia yaitu menangis dan tertawa, ekspresi itu wajar dikeluarkan sebagai bentuk terbawa suasana atas hasil yang terjadi.
Saat tim unggulan kita menang kita akan tertawa riang gembira untuk meluapka suka cita kita, begitu juga sebaliknya jika tim unggulan kita kalah kita akan bersedih bahkan menangis atas hasil yang terjadi.
Saat tim unggulan kita menang kita akan tertawa riang gembira untuk meluapka suka cita kita, begitu juga sebaliknya jika tim unggulan kita kalah kita akan bersedih bahkan menangis atas hasil yang terjadi.
Kalau kita refleksikan kejadian “menangis” dan “tertawa” dalam kenyataan yang akan kita alami nanti di yaumil akhir, ya, itulah yang akan terjadi menangis atau tertawa. Disinilah sebenarnya ekspresi abadi yang akan kita keluarkan nanti. Apakah kita menerima catatan amal dari sebelah kanan atau sebelah kiri. Apabila kita menerima catatan amal dari sebelah kiri maka itulah hasil akhir dari proses yang kita jalani di dunia maka kita termasuk orang yang merugi, tapi apabila kita menerima catatan amal dari sebelah kanan maka kita akan tertawa karena hasil dari proses yang telah dilalui.
Mudahan refleksi singkat ini bisa jadi pengingat kita untuk menyiapkan bekal supaya kita bisa tertawa bahagia di yaumil akhir nanti.
Sedikit Refleksi Bayu Tentang Piala Dunia 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar